Klasifikasi Reaksi -reaksi Organik Dasar
Kimia organik adalah sebuah kata yang sering kita dengar namun belum kita pahami betul apa itu "kimia organik" Dimana ketika kita mendengarnya dalam pikiran kita terlintas kosmetik, plastik, obat-obatan, bahan makanan dan lain sebagainya. Nah pada artikel kali ini saya akan membahas apa itu "Kimia Organik dan reaksi apa saja yang diperlukan saat proses reaksi organik "
Kimia Organik adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, struktur, sintesis, komposisi dan reaksi organik. Dimana kimia organik bisa juga kita sebut sebagai "Kimia senyawa karbon" Hal ini dikarenakan kimia organik tidak terlepas dari atom karbon. Dimana pada saat pembuatan senyawa organik sangat bergantung pada proses reaksinya.
Adapun reaksi -reaksi organik ini akan digolongkan pada perubahan struktur yang terjadi yaitu:reaksi substitusi, reaksi adisi, reaksi eliminasi dan reaksi penataan ulang. Disini saya akan bahas secara rinci tentang reaksi -reaksi tersebut.
1.Substitusi
"Substitusi " Berarti pergantian . Nah mungkin kita bertanya pergantian apa yang terjadi dalam reaksi ini? Pada reaksi substitusi terjadi pergantian atom atau gugus yang terdapat dalam suatu molekul yang digantikan oleh atom atau gugus atom lainnya. Dimana pada reaksi substitusi ini umumnya terjadi pada senyawa yang ikatannya tinggal atau jenuh dan pada kondisi tertentu akan terjadi pada senyawa tak jenuh.
Contohnya adalah:
Dimana dapat kita lihat bahwa terjadi pergantian antara atom "H dengan Cl"
2.Adisi
"Adisi" Berarti Penambahan. Pada reaksi adisi terjadi sebuah penambahan yaitu penambahan pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap(rangkap tiga, rangkap dua). Dimana pada reaksi adisi molekul yang mempunyai ikatan rangkap akan menyerap atom atau gugus atom sehingga putus dan akan berubah menjadi ikatan tunggal.
Contohnya adalah :
Dimana atom C berikatan rangkap dua dengan atom O menjadi berikatan tunggal.
Berbeda dengan alkena atau alkuna jika jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap arah adisi nya ditentukan oleh kaidah Markonikov dimana atom H akan berikatan dengan atom H yang lebih banyak atau bisa kita buat istilahnya "Yang kaya akan H akan semakin kaya "
3.Eliminasi
"Eliminasi" Berarti menghilangkan atau melepaskan. Dimana pada reaksi eliminasi ini molekul senyawa berikatan rangkap dengan melepaskan molekul kecil atau kebalikan dari reaksi adisi.
Contohnya adalah:
Dimana CH2 berikatan tunggal menjadi berikatan rangkap dua.
4.Penataan Ulang
Dilihat dari judul nya penataan ulang berarti menata ulang kerangka karbon suatu molekul atau disusun ulang untuk menghasilkan isomer struktural dari molekulnya yang asli.Dimana pada reaksi ini akan melibatkan perpindahan atom atau gugus atom suatu molekul dimana atom atau gugus atau yang berpindah disebut "bermigrasi"
Pada reaksi penataan ulang ini sangat berkaitan erat dengan peningkatan stabilitas zat antara karbokation dimana dapat kita lihat pada gambar berikut ini:
Permasalahan:
1.Mengapa senyawa organik sangat diidentikkan dengan adanya atom karbon atau ikatan? Jelaskan dengan menggunakan reaksi organik.
2.Reaksi substitusi dapat terjadi pada senyawa tak jenuh namun pada kondisi tertentu. Nah pertanyaannya kondisi yang bagaimana yang dapat mempengaruhinya ? Berikan contohnya.
3.Mengapa reaksi eliminasi sangat penting dan berpengaruh pada sintesis alkena ? Berikan contohnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
BalasHapussaya Indah Triana Rezky A1C119025 akan mencoba menjawab pertanyaan blog ini nomor 1.
Dikarenakan hanya atom karbon yang mampu membentuk sebuah ikatan kimia seperti ikatan kovalen dimana harus empat buah untuk mencapai keadaan oktet nya dan dibutuhkan jumlah elektron yang sama agar stabil dan juga untuk reaksi organik nya seperti hidrokarbon yang sangat banyak dijumpai dalam makhluk hidup tidak terlepas dari atom C, H dan O dimana dibutuhkan atom karbon untuk saling berikatan sehingga menjadi sebuah senyawa organik. Nah dari hal ini senyawa karbon diistilah kan dengan senyawa organik.
terimakasih..
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,. Saya Astri Andriyani A1C119081 akan menjawab permasalahan pada nomor 2 :
BalasHapusSebagaimana kita ketahui bahwa pada reaksi subtitusi ini merupakan reaksi pergantian atom yang mana dapat terjadi juga pada senyawa yang tergolong senyawa tak jenuh namun pada kondisi tertentu. Kondisi yang dapat mempengaruhinya yaitu dimana kondisi untuk reaksi pada umumnya senyawa tak jenuh itu tidak mencukupi oleh karena itu dapat kita pikirkan bahwa sebagai alternatifnya maka senyawa tak jenuh melakukan reaksi subtitusi. Oleh karena itu kondisi kondisi yang tidak dapat mendukung reaksi pada umumnya untuk senyawa tak jenuh inilah yang menyebabkan terjadinya reaksi substitusi pada senyawa tak jenuh. Kondisi ini dapat berupa faktor-faktor seperti suhu, substratnya, yang mana tidak memungkinkan untuk menjalankan reaksi adisi pada senyawa tak jenuh sehingga sebagai alternatifnya adalah pada reaksi subtitusi senyawa tak jenuh.
Terimakasih..
Baiklah saya Lusya Siboro dengan NIM A1C119098 mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Salah satu metode utama sintesis alkena di laboratorium adalah eliminasi alkil halida, alkohol, dan senyawa serupa. Yang paling umum adalah eliminasi β melalui mekanisme E2 atau E1 tetapi eliminasi α juga dikenal. Untuk produk yang tidak simetris, semakin banyak substituen pada alkena (memiliki hidrogen menempel pada C=C lebih sedikit) cenderung mendominasi. Dimana metode umum reaksi eliminasi adalah dehidrohalogenasi alkil halida dan dehidrasi alkohol. Mekanisme E2 menyediakan metode eliminasi β yang lebih dapat diandalkan daripada E1 untuk kebanyakan sintesis alkena. Sebagai contoh, dehidrasi etanol menghasilkan etena.Terimakasih
BalasHapus